Tahukah Anda bahwa malaikat mendo'akan kebaikan bagi orang yang mendo'akan saudaranya?


    Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
    “Do’a seorang muslim untuk saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat yang bertugas (mengaminkan do'anya untuk saudaranya). Setiap kali dia mendo'akan kebaikan untuk saudaranya, malaikat tersebut berkata : Amin, dan engkau akan mendapatkan yang sama dengannya.” [HR. Muslim no. 2733].


    Karenanya, mohon do'akan agar mereka yang terlibat dalam website ini beserta keluarga besarnya, Allah jadikan panjang umur dan bertakwa, diampuni segala dosa, sehat-bahagia hingga akhir usia serta dimudahkan menuju SURGA-Nya. Dengan mendo'akan kami, InsyaaAllah Anda akan mendapat kebaikan yang sama.

    NO SMOKING!!!

    Author: Haitsam al-Mu'adzi Genre:
    Rating


    No Smoking, Tidak Merokok Karena Allah
    Rokok memang sesuatu yang tidak ditemukan di zaman Nabi, akan tetapi agama
    Islam telah menurunkan nash-nash yang universal, semua hal yang membahayakan
    diri, mencelakakan orang lain dan menghambur-hamburkan harta adalah hal yang
    haram.
    Berikut ini dalil-dalil yang menunjukkan keharaman rokok
    1.Firman Allah: “Nabi tersebut menghalalkan untuk mereka semua hal yang baik
    dan mengharamkan untuk mereka semua hal yang jelek.” (QS. Al A’raf: 157)
    Bukankah rokok termasuk barang yang jelek, berbahaya dan berbau tidak enak?
    2.Firman Allah: “Janganlah kalian campakkan diri kalian dalam kehancuran”
    (QS. Al Baqarah: 195)
    Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya
    seperti kanker dan TBC.
    3.Firman Allah: “Dan janganlah kalian melakukan perbuatan bunuh diri” (QS.
    An Nisa: 29)
    Padahal merokok merupakan usaha untuk membunuh diri secara pelan-pelan.


    4.Ketika menjelaskan tentang khamr dan judi, Allah berfirman: “Dan dosa
    keduanya (khamr dan judi) lebih besar daripada manfaat dua hal tersebut.”
    (QS. Al Baqarah: 219)
    Demikian pula dengan rokok, bahaya yang ditimbulkannya lebih besar daripada
    manfaatnya, bahkan rokok sedikitpun tidak mengandung manfaat.
    5.Firman Allah: “Dan janganlah engkau bersikap boros, sesungguhnya orang
    yang suka memboroskan hartanya merupakan saudara-saudara setan.” (QS. Al
    Isra:26-27)
    Telah jelas bahwa merokok merupakan perbuatan perbuatan boros dan
    menghambur-hamburkan harta benda.
    6.Allah berfirman tentang makanan penduduk neraka: “Tidak ada makanan mereka
    kecuali dari pohon yang berduri. Makanan tersebut tidak menyebabkan gemuk
    dan tidak pula bisa menghilangkan rasa lapar.” (QS. Al Ghasiyah:6-7)
    Demikian pula dengan rokok, tidak membuat gemuk dan menghilangkan rasa
    lapar, sehingga rokok itu menyerupai makanan penduduk neraka.
    7.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak boleh membahayakan diri
    sendiri maupun orang lain.” (HR. Ahmad, shahih)
    Padahal rokok itu dapat membahayakan diri sendiri ataupun orang lain serta
    menyia-nyiakan harta.
    8.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah itu
    membenci tiga perkara untuk kalian, (yakni) berita yang tidak jelas,
    menghambur-hamburkan harta dan banyak bertanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
    Padahal merokok termasuk membuang harta.
    9.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: ”Setiap (dosa) umatku
    dimaafkan (akan diampunkan) kecuali orang yang terang-terangan berbuat
    dosa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
    Artinya setiap umat Islam itu akan memperoleh pengampunan kecuali orang yang
    berbuat dosa dengan terang-terangan, sebagaimana para perokok yang merokok
    tanpa rasa malu-malu, bahkan mengajak orang lain untuk berbuat kemungkaran
    seperti mereka.
    10.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa beriman kepada
    Allah dan Hari Akhir maka janganlah ia mengganggu tetangganya.” (HR.
    Bukhari)
    Bau tidak sedap karena merokok sangat mengganggu istri, anak dan tetangga
    terutama malaikat dan orang-orang yang shalat di masjid.
    11.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah dua telapak kaki
    seorang hamba bias bergeser pada hari kiamat sebelum ditanya mengenai empat
    perkara, (yakni) tentang kemana ia habiskan umurnya; untuk apa ia gunakan
    ilmunya; dari mana ia memperoleh harta dan kemana ia belanjakan; untuk apa
    ia pergunakan tubuhnya.” (HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh Al Albani dalam
    kitab Shahih Al Jami dan Kitab Silsilah Shahihan)
    Padahal seorang perokok membelanjakan hartanya untuk membeli rokok yang
    haram. Benda yang sangat berbahaya bagi tubuh dan mengganggu orang lain yang
    berada di dekatnya.
    12.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barang yang dalam jumlah
    besarnya dapat memabukkan, maka statusnya tetap haram meski dalam jumlah
    sedikit.” (HR. Ahmad dan lain-lain, shahih)
    Padahal asap rokok dalam jumlah banyak dapat memabukkan, terutama untuk
    orang yang tidak terbiasa merokok; atau pada saat perokok menghisap asap
    dalam jumlah yang banyak maka orang tersebut akan sedikit mabuk. Hal ini
    telah ditegaskan oleh seorang dokter dari Jerman dan seorang perokok yang
    pernah mencoba, sebagaimana penjelasan di atas.
    13.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa makan bawang
    merah atau bawang putih maka hendaklah menjauhi kami, masjid kami dan
    hendaklah ia berdiam saja di rumahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
    Sebagian orang tidak bisa menerima pengharaman rokok meski dalil-dalil yang
    menunjukkan keharaman rokok itu banyak sekali sebagaimana di atas. Khusus
    bagi perokok yang masih suka berkilah tersebut, maka kami katakan, “Jika
    rokok tidak haram mengapa mereka tidak merokok di masjid atau tempat suci
    yang lain. Namun kalian malah memilih merokok di tempat pemandian umum,
    tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat yang terlarang?”
    Sebagian orang ada yang beralasan bahwa merokok itu makruh saja. Sebagai
    jawaban kami katakan, “Jika hukumnya makruh lalu mengapa kalian hisap.
    Bukankah makruh itu lebih dekat kepada haram daripada ke halal!
    Perhatikanlah hadits Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
    “Sungguh hal yang halal itu jelas dan haram pun juga sudah jelas. Namun di
    antara keduanya terdapat perkara-perkara yang tidak jelas. Kebanyakan orang
    tidak mengetahui perkara-perkara tersebut. Barangsiapa berhati-hati terhadap
    hal yang tidak jelas statusnya, maka sungguh ia telah menjaga agama dan
    kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara yang tidak jelas,
    sungguh ia telah terjerumus dalam perkara yang haram. Seperti seorang
    penggembala yang menggembalakan ternaknya di dekat daerah larangan, ia akan
    segera menggembala di daerah larangan tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
    Karya dari : Syaikh Muhammad Jamil Zainu



    Leave a Reply

    barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka, hendaklah ia berkata baik atau diam

    Followers