Menyonteklah, Engkau Akan Menyesal
“Barangsiapa mencari ilmu bukan karena Aku, akan dijauhkan dari bau surga”
(hadits Qudsi)
Ujian sebentar lagi akan segera mulai, banyak dari kita belajar dengan keras sebagai persiapan untuk memperoleh nilai yang terbaik pada saat ujian, namun tak sedikit pula yang berusaha keras untuk mempersiapkan contekan untuk mendapatkan nilai yang baik pada saat ujian. Ya, hal ini sering terjadi apabila ujian atau pun ulangan di berbagai sekolah di Indonesia.
Mereka lupa bahwa tujuan diadakan ujian adalah untuk menguji seberapa besar pemahaman kita tentang pelajaran yang diujikan tersebut. Jadi untuk apa mempersiapkan contekan ataupun mencontek pada saat ujian?bukankah ujian untuk menguji pemahaman kita?bukankah kita sekolah untuk mendapatkan ilmu dan keahlian karena Allah, bukan sebuah nilai yang tanpa makna?
Dari hadits di atas seharusnya membuat kita menjadi takut kepada Allah, karena apabila kita belajar bukan karena Allah, maka akan dijauhkan dari surga. Padahal dalam hadits lain dijelaskan bahwa bau surga dapat di cium dari ujung barat hingga ke ujung timur.
Mencontek? Adakah mencontek karena Allah? Tentu tidak ada, karena Allah hanya menerima sesuatu yang baik-baik. Berusaha tidak mencontek di tengah-tengah kelas yang melakukan nyontek berjamaah merupakan hal yang tidak mudah. Karena banyak teman kita yang memberikan virus-virus pesimisme. Bagaimana mungkin mendapatkan nilai bagus tanpa nyontek. Sok alim dan sebagainya itulah ungkapan mereka.
Namun ketahuilah bahwa melakukan penyontekan tidak akan memberikan manfaat sedikitpun meski nilai kita bagus.Tahu kenapa? Karena dengan mencontek kita tidak akan memperoleh ilmu apapun. Dalam kehidupan ini yang dibutuhkan adalah ilmu/keahlian bukan hanya sekedar nilai. Coba bayangkan sekitar 5 tahun mendatang, manakala kita telah lulus dari perguruan tinggi dengan nilai hasil mencontek. Meskipun nilai kita bagus dari hasil mencontek lalu diterima di suatu perusahaan atau lembaga yang lain maka tak lama, Anda akan segera dipecat dan menjadi seorang penganguran karena keahlian Anda tidak sesuai dengan nilai Anda. Perusahaan membutuhkan keahlian Anda bukan sekedar nilai.
Banyak para ilmuan yang tidak memiliki nilai (ijazah)dapat sukses dalam kehidupannya. Contohnya saja Thomas Alfa Edison. Dia adalah orang yang tidak pernah lulus SD karena dianggap merupakan anak yang bodoh, namun akhirnya ia berusaha untuk mencari ilmu dan keahlian hingga akhirnya ia berhasil menemukan bola lampu dan membuktikan kehebatannya kepada dunia. Begitu pula dengan Albert Einstein , Isac Newton dll. Mereka adalah para ilmuan yang tidak memiliki nilai (ijazah ), namun mereka dapat membuktikan bahwa nilai (ijazah) bukan segalanya.
Lalu langkah apa yang Anda siapkan untuk mempertaruhkan masa depan Anda 1,5,10 tahun mendatang? Berusahalah berbuat jujur terutama pada diri sendiri, carilah ilmu beserta keahlian bukan sekedar nilai, meskipun itu hal yang sulit. Ketahuilah disetiap kesulitan selalu ada kemudahan. Ingatlah Allah selalu memudahkan langkah seseorang apabila mereka berbuat jujur.
