Tahukah Anda bahwa malaikat mendo'akan kebaikan bagi orang yang mendo'akan saudaranya?


    Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
    “Do’a seorang muslim untuk saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat yang bertugas (mengaminkan do'anya untuk saudaranya). Setiap kali dia mendo'akan kebaikan untuk saudaranya, malaikat tersebut berkata : Amin, dan engkau akan mendapatkan yang sama dengannya.” [HR. Muslim no. 2733].


    Karenanya, mohon do'akan agar mereka yang terlibat dalam website ini beserta keluarga besarnya, Allah jadikan panjang umur dan bertakwa, diampuni segala dosa, sehat-bahagia hingga akhir usia serta dimudahkan menuju SURGA-Nya. Dengan mendo'akan kami, InsyaaAllah Anda akan mendapat kebaikan yang sama.

    Identifikasi dietil eter

    Author: Haitsam al-Mu'adzi Genre: »
    Rating

    bismillahirrohmanirrohim


    I.             Identifikasi Bahan
    a. No Katalog : 100926
    b.No. CAS: 60-29-7
    c. Nama Bahan: Dietil Eter
    d.      Sinonim : Ethoksi ethane,3-oxapentana , Etil Eter, Etil Oksida
    e. Rumus Kimia: C4H10O
    f. Formula Kimia: (C2H5)2O
    g.Berat Molekul:74,12g/molh.Quality Grade: GR for analysis ASC, ISO,Reag.Ph Eur

        
    Warna Biru        : Berisi data mengenai dampak terhadap kesehatan
    Angka:
    ·         0 : Normal Material (Terkena bahan ini tidak berbahaya bagi kesehatan)
    ·         1  : Slightly Hazardous (Mengakibatkan iritasi atau luka apabila terkena bahan ini. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai
    ·         2 : Hazardous (Terkena bahan ini akan mengakibatkan bahay terhadap kesehatan. Gunakan APD yang sesuai
    ·         3  : Extreme Danger (Luka atau akibat serius dapat diakibatkan jika terkena bahan ini. Lindungi seluruh permukaan tubuh dari bahan ini. APD yang lengkap yang harus digunakan adalah Uniform (Baju safety), Chemical Hand gloves, Chemical Goggles, dan Safety Shoes.
    ·         4  : Deadly (Walaupun hanya sedikit terkena bahan ini, dapat menyebabkan kematian. Hanya baju khusus untuk perlindungan bahan ini yang boleh dipakai.

    Warna Merah   : Berisi data mengenai dampak ledakan dan kebakaran
    Angka :
    ·         0  : Will Not Burn (Tidak dapat terbakar)
    ·         1  : Above 200 F (Agar terbakar diperlukan pemanasan awal. Sebagian besar material solid yang dapat terbakar berada pada bagian ini)
    ·         2  : Between 100 F and 200 F (Sedikit pemanasan dapat menyebakan timbulnya nyala api. Prosedur kehatia-hatian harus ada bagi pekerja yang menangani).
    ·         3  : Below 100 F (Dapat terbakar, menguap, dan meledak dibawah temperatur normal. Diperlukan latihan dan training kehati-hatian dalam menangani bahan ini).
    ·         4  : Below 73 F (bahan ini sangat mudah terbakar, menguap, dan meledak tergantung dari kondisinya. Kehati-hatian total dan sangat mendalam harus dilakukan dalam menangani dan menyimpan bahan ini).

    Warna Kuning  : Berisi data mengenai Reaktivitas
    Angka:
    ·         0  : Stable (Bahan dalam kondisi stabil jika mengalami panas, penekanan, atau bereaksi dengan air)
    ·         1  : Unstable if Heated (Bahan dapat menjadi tidak stabil jika pada kondisi tekanan atau temperatur yang meningkat atau bereaksi dengan air. Penanganan dengan kehati-hatian)
    ·         2  : Violent Chemical Change (Dapat berubah menjadi bahan kimia berbahaya lain dalam kondisi normal atau tertentu. Mengakibatkan bahaya atau ledakan jika bercampur dengan air. Pengawasan dari jarak jauh)
    ·         3  : Shock / Heat May Detonate (Bahan yang dapat meledak jika mendapat tindakan awal sepert panas, tekanan, atau air. Pengawasan dari balik pelindung atau dinding tahan ledakan)
    ·         4  : May Detonate (Bahan mempunyai kemampuan dapat meledak pada temperatur dan tekanan normal. Evakuasi area jika lokasi terkena panas atau api)

    III.       Informasi Bahan
    a. Jenis Bahan: Liqud (cair) tidak berwarna
    b.Manfaat bahan: Pelarut anorganik , Bahan bakar, Obat bius, Pelarut minyak
    c. Pembuatan:
                   Dengan mereaksikan etanol dan asam sulfat.
                   Reaksi :
    C2H5OH + H2SO4 à C2H5OSO3H + H2O
    C2H5OH + C2H5OSO3à C2H5OC2H5 +H2SO4

    IV.       Sifat-sifat bahaya
    a. Bahaya Utama:
    1.      Bahaya Kesehatan:
       Amat sangat mudah menyala dan sangat berbahaya
    LD50/tertelan/tikus = 1,215 mg / kg
    LC50/tertelan/berbahaya/tikus = 73000 ppm
    Ò  Mata: Menyebabkan gangguan mata.
    Ò  Kulit: Dapat diserap melalui kulit dalam jumlah yang banyak. Paparan berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan pengeringan dan pecah-pecah pada kulit.
    Ò  Tertelan: iritasi pada saluran pencernaan. Gejalanya: sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, pingsan, dan koma. 
    Ò  Inhalasi: Paparan konsentrasi tinggi dapat menghasilkan narkosis, mual dan hilangnya kesadaran. Menghirup uap dapat menyebabkan mengantuk atau pening.
    Ò  Kronis: Paparan kronis dapat menyebabkan kerusakan hati. Percobaan laboratorium telah mengakibatkan efek mutagenik. Inhalasi berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal
    2.      Bahaya Kebakaran:
    Flash Point (Titik Nyala) : -40oC
    Flammable Range (daerah mudah terbakar) :
    a.          Low Flammable Limit : 1,7% (V)
    b.      Uper Flammable Limit : 36% (V)
    Ignition Point (suhu bakar)  : 170oC

    3.      Bahaya reaktifitas:
    Reaktivitas : Uap dapat membentuk campuran mudah meledak di udara.
    Stabilitas:Peka terhadap cahaya dan air
    Stabilisator:butil hidroxitoluene
    Kemungkinan reaksi berbahaya: dengan asam, senyawa halogen, oksigen, kromuim    (IV) oksida.
    Kondisi yang harus dihindari: penghangatan (dibawah 15 Kelvin dibawah titik nyala adalah kritis)
    Produk berbahaya hasil penguraian: Peroksida

    Bahaya Reaktivitas:
    Ò  Pembakaran : Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.
    Contoh:
               
    Ò  Reaksi dengan Logam Aktif  : Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif).
    Ò  Reaksi dengan PCl5 : Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan HCl.
    Ò  Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX) : Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI. Jika asam halida terbatas:
       
                               Jika asam halida berlebihan:

                  

    V.          Risk And Safety
    Frase R à R 12-19-22-66-67
    R 12 Sangat mudah terbakar.
    R 19 bisa membentuk peroksida yang mudah meledak.
    R 22 Berbahaya jika tertelan.
    R 66 paparan berulang dapat menyebabkan kulit kering atau retak.
    R 67 Uap dapat menyebabkan mengantuk atau pening.

    Frase S  à S 9-16-29-33
    S 16 Jauhkan dari sumber api - Dilarang merokok.
    S 29 Jangan membuang ke saluran pembuangan.
    S 33 Lakukan tindakan pencegahan terhadap muatan listrik statik.
    S 9 Simpan wadah di tempat yang berventilasi baik.

                   Jenis-jenis bahaya:  sangat mudah terbakar, berbahaya

    VI.       Sifat Fisika dan Kimia
    Bentuk: Cair
    Penampilan: jelas, tidak berwarna
    Bau: bau aromatik
    Ambang Bau : 0,3 – 8,8 ppm
    pH: Tidak tersedia.
    Titik Lebur: -116,3oC
    Titik didih/rentang didih: 34,6oC pada 1,013 hPa
    Tingkat Penguapan: 37,5 (Butil asetat = 1)
    Viskositas: 0,2448 mPa.s pada  20oC C
    Boiling Point: 34,6 derajat C @ 760 mmHg
    Pembekuan / Melting Point: -116 deg C
    Suhu Dekomposisi: Tidak tersedia.
    Kelarutan dalam air: larut (69 g/l pada suhu 20oC)
    Spesifik Gravity / Kepadatan: 0,714 g/cm3
    Molekul Formula: C4H10O
    Molekul Berat: 74.12
    Titik Nyala: -40oC
    Nyala Sendiri Suhu: 170oC
    Batas Ledakan atas: 36% (v)
    Batas Ledakan Bawah: 1,7% (V)
    Log pow : 0,89

    VII.    Keselamatan dan pengamanan
    a. Handling and storage
             Kehati-hatian menangani secara aman:bekerja diruang asam. Jangan menghirup bahan. Hindari terbentuknya uap atau aerosol. Taati lebel tindakan pencegahan
             Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan: jauhkan dari nyala terbuka, perrmukaan panas dan sumber penyulut. Ambil langkah pencegahan terhadap terbentuknya listrik statis.
             Kondisi penyimpanan yang aman:termasuk adanya inkompatibilitas: lindungi dari cahaya.tertutup sangat rapat. simpan ditempat yang berventilasi baik. Jauhkan dari panas dan sumber api. Simpan pada suhu 15oC-25oC.
    LGK 3A, disimpan pada kaca gelap dan limbahnya pada drum

    b.Tumpahan dan Kebocoran
    Sedikit tumpahan: Hilangkan semua sumber api, serap tumpahan dengan tissue diuapkan dalam almari asam dan dibakar.
    Tumpahan besar: cairan mudah terbakar. Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Hentikan kebocoran/sumber tumpahan jika tanpa risiko. Serap dengan tanah kering, pasir atau materi yang tidak mudah terbakar. Jangan menyentuh bahan yang tertumpah.Mencegahnya masuk ke dalam selokan, ruang bawah tanah atau daerah terutup ; buat tanggul jika diperlukan. Hati-hati bahwa produk tidak hadir pada tingkat konsentrasi di atas NAB. Periksa NAB pada MSDS dan dengan pemerintah setempat.
             Tindakan pencegah untuk melindungi lingkungan: jangan membuang ke saluran pembuangan. Resiko ledakan
    Metode dan bahan untuk penyimpanan dan pembersihan: tutup saluran. Kumpulkan,ikat dan pompa keluar tumpahan. Ambil dengan bahan penyerap tumpahan ( misal chemizorb). Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area yang terkena.
                  
    Pembuangan/pemusnahan bahan
    1. Siramkan ke atas tanah yg terbuka. Biarkan proses penguapan dan bakar jarak
    jauh, dengan amat hati-hati, atau
    2. Larutkan dalam alcohol lebih tinggi(butyl alcohol),benzene atau petroleum eter.
    Bakar dalam insenerator.

    Perhatian
    Eter yang sudah lama dapat mengandung peroksida yang dapat meledak.oleh karna itu,dalam penagananya botol-botol tersebut harus dimasukan dalam silinder pelindung yang dapat menahan bila terjdi peledakan.

    c. APD
    Tindakan Higienis: Lepaskan baju yang terkontaminasi, gunakan krim pelindung kulit, cuci mata dan muka setelah praktikum, lakukan semua pekerjaan di ruang asam, jangan menghirup bahan.
    Baju : spesifik yang sesuaikan dengan konsentrasi dan dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani.
    Perlindungan mata dan wajah: Kacamata pengaman
    Pelindung tangan : sarung tangan
    Bahan sarung tangan : Viton(R)
    Tebal sarung tangan 0,70 mm
    Waktu terobosan : > 30 menit
    Peralatan perlindungan lainnya : pakaian pelindung antitastik yang tahan nyala
    Perlindungan pernapasan: Filter AX EN(371)
    Kontrol Eksposur lingkungan : Jangan membuang ke saluran pembuangan resiko meledak.

    d.      P3K
    Setelah terhirup: hirup udara segar. Jika diperlukan berikan napas buatan secara mekanik. Jaga saluran pernapasan agar selalu terbuka.
    Setelah kontak dengan mata: bilas dengan air yang banyak dengan kelopak mata terbuka lebar. Hubungi dokter mata jika diperlukan.
    Setelah tertelan: jika korban muntah,jaga agar aliran udara tetap bebas. Dalam kasus muntah spontan: resiko aspirasi,kerusakan paru-paru dan panggil dokter.
    Gejala dan efek yang paling penting,baik yang akut maupun tertunda:
    Efek iritan,mengantuk,paralisa pernapasan,tidak sadar, inebriation, eufhoria, kolaps, ataxia (kerusakan koordinasi alat gerak), salivasi/berliur, koma, kematian.

    e. Pemadaman Api
    Media pemadaman api: karbon dioksida (CO2), busa, serbuk kering.
    Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran: bahan mudah terbakar,
    Saran bagi petugas kebakaran
    Alat perlindungan khusus bagi petugas pemadaman kebakaran: jangan berada pada zona berbahaya tanpa memakai peralatan pelindung pernapasan..
    Informasi lebih lanjut: cegah air pemadam kebakaran agar tidak terkontaminasi air permukaan atau sistem air tanah. Pindahkan wadah dari zona berbahaya dan dinginkan dengan air.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      

    VIII. Informasi Lingkungan
    Disposal (1): pelarut organik non halogen/ zat terkontaminasi oleh pelarut non halogen, dikumpulkan bersama wadah (A) yaitu digunakan untuk pelarut organik yang bebas halogen dan mengandung larutan organik.
    WGK 1 : sedikit mencemari air

    Leave a Reply

    barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka, hendaklah ia berkata baik atau diam

    Followers