Tahukah Anda bahwa malaikat mendo'akan kebaikan bagi orang yang mendo'akan saudaranya?


    Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
    “Do’a seorang muslim untuk saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat yang bertugas (mengaminkan do'anya untuk saudaranya). Setiap kali dia mendo'akan kebaikan untuk saudaranya, malaikat tersebut berkata : Amin, dan engkau akan mendapatkan yang sama dengannya.” [HR. Muslim no. 2733].


    Karenanya, mohon do'akan agar mereka yang terlibat dalam website ini beserta keluarga besarnya, Allah jadikan panjang umur dan bertakwa, diampuni segala dosa, sehat-bahagia hingga akhir usia serta dimudahkan menuju SURGA-Nya. Dengan mendo'akan kami, InsyaaAllah Anda akan mendapat kebaikan yang sama.

    ^_ Niat itu tempatnya di hati, bukan di lisan _^

    Author: Yang tak bertepi Genre: »
    Rating

    Bismillahirrohmaanirrohiim


     Kisah indah penuh hikmah. 

     Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Ustaimin rahimahullaahu ta'ala berkisah, 
    "Betapa eloknya cerita tentang seorang, sebagian orang telah bercerita kepadaku tentangnya, 
    'Ada seseorang yang berada di Masjidil Haram telah lama ia ingin mendirikan shalat, ketika iqamah dikumandangkan ia pun berkata dengan mengucapkan niatnya, 
    'Ya Allah, aku berniat akan menunaikan shalat Zhuhur empat raka'at menjadi makmum karena-Mu (dibelakang imam Masjidil Haram)." 
     Namun tatkala ia hendak mengangkat kedua tangannya untuk takbiratul ihram, ada orang yang berkata kepada si pengucap niat, 
    "Tunggu dulu masih ada yang tersisa (kurang)!" 
     Pengucap niat menjawab, "Apa yang tersisa?" 
     Dia berkata, "Katakanlah (dalam ucapan niatmu) pada hari ini, pada tanggal ini, pada bulan ini, pada tahun ini sampai engkau tidak abaikan satupun ini dan itu." 
     Maka si pengucap niat terheran-heran. Pada hakekatnya pelajaran penting dari kisah ini adalah rasa heran si pengucap niat. 
     Penegur berkata, "Bukankah engkau tahu Allah Maha Mengetahui apa yang engkau maksudkan dalam hatimu?" 
     Pengucap niat menjawab, "Tentu Allah tahu apa yang terlintas dalam jiwa." Tidakkah engkau tahu bahwa Allah Mahamengetahui jumlah bilangan raka'at dan waktu-waktunya?" 
     Si pengucap niat pun terdiam. Karena dia meyadari tentang hal ini bahwa niat itu tempatnya di hati (bukan di lisan)." (Majmuu' Fatawa wa Rasail Ibni 'Utsaimin, XII/366)


     Keterangan : 
          Dan pengucapan niat seperti di atas (usholli fardhu...dst) sebelum shalat adalah perbuatan bid'ah di dalam agama, sebab hal tersebut tidak pernah dilakukan dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, para Shahabat maupun para imam-imam mujtahid, tentu jika perbuatan itu baik dan lebih mendatangkan kekhusyukan niscaya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang pertama kali mengucapkan atau melafazhkan niat tersebut, namun ternyata beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak pernah melakukan hal tersebut yang berarti menandakan perbuatan tersebut tidaklah benar dan memberatkan bagi pelakunya. Justru sebaliknya, ketika hendak shalat beliau shallallaahu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam berdiri menghadap kiblat dan bertakbir (Allaahu akbar) tanpa mengucapkan niat seperti usholli fardhu...dst. Dari Abu Humaid as-Sa'idi radhiyallaahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam apabila berdiri untuk melakukan shalat, beliau menghadap kiblat, mengangkat kedua tangannya, dan mengucapkan, 'Allaahu Akbar.'" (HR. Ibnu Majah, no. 803, dan Ibnu Hibbaan, no. 1867) Dalam riwayat lain dari jalan Shahabat, 'Ali bin Thalib radhiyallaahu 'anhu, ia berkata, "Kunci shalat itu adalah bersuci, yang mengharamkannya (dari pekerjaan di luar shalat) adalah takbir, dan yang menghalalkannya (dari pekerjaan di luar shalat) adalah salam." (HR. Asy-Syafi'i dalam al-Umm, no. 196, Ahmad, I/123, 129, Abu Dawud, no. 61, 618, at-Tirmidzi, no. 3, Ibnu Majah, no. 275, ad-Darimi, I/175, dan al-Baihaqi, II/173, 379) Dari dua hadits di atas, mahfumnya dapat diketahui bahwa mengucapkan niat seperti, "usholli fardhu...dst" adalah perbuatan bid'ah di dalam agama dan menyelisihi Sunnah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam sebab beliau bersabda, "Shalatlah, kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat." (HR. Al-Bukhari, no. 631, 6008, 7246, ad-Darimi, I/286, Ibnu Khuzaimah, no. 397, Ibnu Hibbaan, no. 1656, 1869, ad-Daraquthni, no. 1053, 1295, dan al-Baihaqi, II/345)
    Wallahu'alam.

    Leave a Reply

    barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka, hendaklah ia berkata baik atau diam

    Followers