bismillahirrohmanirrohim
Namun demikian, di saat dirinya tak beragama itu, Anelka banyak bergaul dan menjalin persahabatan dengan keluarga Muslim. Dan, dari situlah Anelka mulai tertarik dengan Islam. ''Saya menjadi seorang Muslim sejak saya berusia 16 tahun,'' curhatnya dalam wawancara dengan majalah Arab, Super Magazine .
Kepada para pembaca majalah FourFourTwo, pemain asal Prancis ini mengungkapkan alasannya mengapa memilih Islam. Islam, kata dia, adalah cara hidup yang cocok dengan dirinya. ''Saya merasa nyaman dan tenang dengan agama dan hidup saya saat ini. Tapi, ini masalah pribadi dan itu mengapa saya tidak membicarakan hal itu selalu sering. Itu adalah sisi pribadi saya.''
Menganut Islam, diakui striker Chelsea ini banyak membawa perubahan positif dalam hidupnya. Menurutnya, agama Islam menuntunnya untuk tetap bersikap arif. Dan, hal inilah yang melatarbelakangi sikap tenangnya saat berlaga di lapangan.''Islam banyak membantu saya untuk bisa bersikap tenang dan berkonsentrasi dan memiliki semangat tinggi,'' tuturnya.
''Saya senang menjadi seorang Muslim, sebuah agama yang tenang dan saya banyak belajar dari Islam,'' tambahnya. Dalam wawancara yang dimuat di Match, majalah terbitan Prancis, Anelka mengungkapkan bahwa Islam adalah sumber kekuatannya di dalam maupun di luar lapangan. ''Saya menjalani karier yang berat. Saya kemudian berketetapan hati untuk menemukan kedamaian. Dan, akhirnya saya menemukan Islam.''
“Bagi saya, agama adalah masalah pribadi, tidak perlu diungkapkan kepada publik,” jelas Anelka yang kini menjadi juru gedor tim asal Liga Super Cina, Shanghai Shenhua.
Kemudian, ketika masyarakat sudah tahu identitasnya sebagai penganut ajaran Muhammad SAW, Anelka mulai mengubah sikapnya itu dan cenderung lebih bijaksana. Sejak kapan Anelka masuk Islam? Ternyata, kepindahanya ke klub Turki, Fenerbahce, setelah memperkuat Manchester City pada 2004 menjadi penyebabnya. Di Turki, ia diyakini mengucapkan dua syahadat kalimat.
Saat itu, Anelka mendapatkan bimbingan untuk memeluk Islam setelah bersentuhan langsung dengan budaya Turki. Sejak saat itu, mantan striker Paris Saint-Germain itu mulai menunjukkan identitas keislamannya.